Sabtu, 04 Desember 2010

MENJALANI HIDUP

MENJALANI HIDUP



Setiap orang dalam mengarungi hidupnya, pasti mengalami adanya beberapa pilihan dalam mengambil keputusan jalan hidupnya, beberapa alternatif jalan hidup tergambar dan terbentang luas di alam pemikirannya, mana yang akan dipilihnya, manusia bebas menentukan salah satu alternatif jalan hidupnya, menimbang nimbangnya dan memikirkannya ataupun jalan hidupnya mengalir seperti air. Manusia memerlukan beberapa dasar/pijakan dalam memilih jalan hidupnya ada yang didasari dengan emosional, rasionalitas dan spiritualitas, dalam pengambilan keputusan yang didasari :

Pemikiran yang Emosional biasanya hanya untuk mementingkan hawa nafsunya, apakah jalan hidupnya untuk mengejar kepentingan sesaat duniawi, entah itu berupa jabatan, keuangan, ataukah yang lainnya itulah parameter kebahagian seseorang, dan tujuan hidup pun biasanya mudah tercapai, karena dengan melakukan segala cara agar bisa mencapai apa yang diinginkannya.

Pengambilan keputusan dengan Dasar Rasionalitas biasanya kebahagiaan seseorang parameternya sesuai dengan apa yang diinginkannya, sebagai contoh seorang seniman biasanya memilih jalan hidupnya sendiri, dia tidak mau dipaksakan hidupnya untuk seperti orang lain yang tidak sesuai dengan keeksistensiannya sebagai seorang seniman, Tujuan hidupnya biasanya sesuai dengan apa yang didiinginkannya dan gaya hidupnya sesuai dengan eksistensinya, seorang politisi pun tujuannya nya hanya untuk mementingkan kepentingan sendiri dan kelompoknya/golongannya tanpa memnentingkan kepentingan umum.

Pengambilan keputusan jalan hidup yang didasari Rasionalitas dan Spiritualitas, memiliki dasar yang kokoh karena didasari dengan prinsip keseimbangan hidup antara kepentingan duniawi dan akheratnya. Tujuan hidupnya didasari dengan kearifan dan kebijaksanaan, proses hidupnya biasanya memerlukan proses yang lama dan berkelok-kelok dan untuk mancapainya dengan penuh kesabaran dan kebesaran hati. Sebagai contoh apabila sebagai seorang seniman biasanya hasil karyanya tidak mementingkan kepuasan duniawi tapi juga untuk kepentingan akheratnya juga, seorang penulis pun ia akan memaknai penulisannya untuk kepentingan akheratnya juga.
Manusia bebas untuk menentukan jalan hidupnya, mau dibawa kemana tujuan hidupnya. Yang terpenting adalah kita pasrah dan ikhtiar.
Sebagai dasar pemikiran hidup manusia, itu sesuai dengan karakter manusianya tersebut, karakter hidup manusia biasanya didapat dari Keluarga, Pendidikan, Pengalaman Hidup, Lingkungan sekitar. Karakter manusia merupakan cerminan dari perilaku dan sikap hidupnya.

Keluarga inilah proses seorang manusia dari tertiupnya ruh kedalam rahim, sampai ia menemukan komunitas sendiri, ini merupakan dasar yang baik dalam membentuk jiwa manusia, perilaku orang tua juga mempengaruhi sikap dan karakter pada manusia.

Pendidikan mempunyai pengaruh yang besar dalam memainset hidup, inilah dasar berpikir dalam strategi mencapai tujuan hidup, pendidikan yang baik akan membawa peradaban manusia yang baik.

Pengalaman hidup memberikan sumbangan yang besar dalam me referensikan jalan hidupnya, misalnya kepahitan hidup di masa lalu bisa membawa dampak yang buruk bagi jiwa manusia.

Lingkungan juga memberikan kontribusi yang penting, siapa yang bergaul dengan orang baik maka ia akan menjadi baik dan barang siapa yang bergaul dengan orang yang tidak baik lambat laun akan tertular menjadi tidak baik