Sabtu, 04 Desember 2010

MENJALANI HIDUP

MENJALANI HIDUP



Setiap orang dalam mengarungi hidupnya, pasti mengalami adanya beberapa pilihan dalam mengambil keputusan jalan hidupnya, beberapa alternatif jalan hidup tergambar dan terbentang luas di alam pemikirannya, mana yang akan dipilihnya, manusia bebas menentukan salah satu alternatif jalan hidupnya, menimbang nimbangnya dan memikirkannya ataupun jalan hidupnya mengalir seperti air. Manusia memerlukan beberapa dasar/pijakan dalam memilih jalan hidupnya ada yang didasari dengan emosional, rasionalitas dan spiritualitas, dalam pengambilan keputusan yang didasari :

Pemikiran yang Emosional biasanya hanya untuk mementingkan hawa nafsunya, apakah jalan hidupnya untuk mengejar kepentingan sesaat duniawi, entah itu berupa jabatan, keuangan, ataukah yang lainnya itulah parameter kebahagian seseorang, dan tujuan hidup pun biasanya mudah tercapai, karena dengan melakukan segala cara agar bisa mencapai apa yang diinginkannya.

Pengambilan keputusan dengan Dasar Rasionalitas biasanya kebahagiaan seseorang parameternya sesuai dengan apa yang diinginkannya, sebagai contoh seorang seniman biasanya memilih jalan hidupnya sendiri, dia tidak mau dipaksakan hidupnya untuk seperti orang lain yang tidak sesuai dengan keeksistensiannya sebagai seorang seniman, Tujuan hidupnya biasanya sesuai dengan apa yang didiinginkannya dan gaya hidupnya sesuai dengan eksistensinya, seorang politisi pun tujuannya nya hanya untuk mementingkan kepentingan sendiri dan kelompoknya/golongannya tanpa memnentingkan kepentingan umum.

Pengambilan keputusan jalan hidup yang didasari Rasionalitas dan Spiritualitas, memiliki dasar yang kokoh karena didasari dengan prinsip keseimbangan hidup antara kepentingan duniawi dan akheratnya. Tujuan hidupnya didasari dengan kearifan dan kebijaksanaan, proses hidupnya biasanya memerlukan proses yang lama dan berkelok-kelok dan untuk mancapainya dengan penuh kesabaran dan kebesaran hati. Sebagai contoh apabila sebagai seorang seniman biasanya hasil karyanya tidak mementingkan kepuasan duniawi tapi juga untuk kepentingan akheratnya juga, seorang penulis pun ia akan memaknai penulisannya untuk kepentingan akheratnya juga.
Manusia bebas untuk menentukan jalan hidupnya, mau dibawa kemana tujuan hidupnya. Yang terpenting adalah kita pasrah dan ikhtiar.
Sebagai dasar pemikiran hidup manusia, itu sesuai dengan karakter manusianya tersebut, karakter hidup manusia biasanya didapat dari Keluarga, Pendidikan, Pengalaman Hidup, Lingkungan sekitar. Karakter manusia merupakan cerminan dari perilaku dan sikap hidupnya.

Keluarga inilah proses seorang manusia dari tertiupnya ruh kedalam rahim, sampai ia menemukan komunitas sendiri, ini merupakan dasar yang baik dalam membentuk jiwa manusia, perilaku orang tua juga mempengaruhi sikap dan karakter pada manusia.

Pendidikan mempunyai pengaruh yang besar dalam memainset hidup, inilah dasar berpikir dalam strategi mencapai tujuan hidup, pendidikan yang baik akan membawa peradaban manusia yang baik.

Pengalaman hidup memberikan sumbangan yang besar dalam me referensikan jalan hidupnya, misalnya kepahitan hidup di masa lalu bisa membawa dampak yang buruk bagi jiwa manusia.

Lingkungan juga memberikan kontribusi yang penting, siapa yang bergaul dengan orang baik maka ia akan menjadi baik dan barang siapa yang bergaul dengan orang yang tidak baik lambat laun akan tertular menjadi tidak baik

Minggu, 15 Agustus 2010

MENULIS DAN MENYUMBANG, KUNCI BAHAGIA?

Mengejar kebahagian jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Sebagian para Ahli berargumen, kebahagiaan secara luas dipengaruhi oleh genetik, kesehatan dan faktor lain yang berada di luar kontrol manusia.

Namun, penelitian terbaru mengatakan, kebahagiaan dapat ditentukan oleh seseorang melalui beberapa cara yang dapat diterapkan.

"Pertanyaan yang biasa disebutkan orang, mungkinkah kita menjadi lebih bahagia. Disamping penemuan yang mengatakan hal itu sebagian ditentukan secara genetik dan penelitian yang mengatakan situasi dalam kehidupan merupakan faktor kecil dari menemukan kebahagiaan, kami memiliki argumen bahwa tetap ada kemampuan diri seseorang untuk memperjuangkan kebahagiaan," ujar Psikologi dari University of California, Sonja Lyubomirsky.

Sonja menuturkan hal tersebut pada pertemuan tahunan American Association Advancement of Science. Dia dan rekan peneliti melalukan review terhadap 51 penelitian yang membahas bagaimana cara meningkatkan rasa bahagia melalui pemikiran positif.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa cara-cara itu dapat benar-benar berhasil. Berikut lima cara yang diungkapkan oleh Sonja dan tim peneliti mengenai cara meningkatkan rasa bahagia, yaitu:

1. Bersyukur. Sebagian dari para partisipan dalam studi diminta untuk menulis surat kepada orang-orang yang dianggap telah membantu mereka. Penelitian kemudian membuktikan, para partisipan tersebut bisa meningkatkan rasa bahagia mereka selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah mempraktekkan kebiasaan tersebut. Yang mengejutkan, surat yang dibuat tanpa dikirim, juga bisa dilaporkan menghasilkan efek yang hampir sama.

2. Tetap optimis. Sikap berpikir positif itu dianggap sangat membantu seseorang bahagia. Para partisipan studi diminta untuk memvisualisasikan masa depan ideal, misalnya hidup bersama pasangan yang dicintai atau memperoleh pekerjaan yang sangat sesuai. Kemudian menggambarkan pandangan tersebut disebuah jurnal. Setelah melakukan hal itu selama beberapa minggu, para partisipan itu dilaporkan bisa meningkatkan rasa bahagia yang mereka rasakan.

3. Hitung berkah yang Anda peroleh. Orang yang menulis tiga hal baik yang mereka alami setiap minggu terbukti mengalami peningkatan rasa bahagia yang signifikan. Tampaknya bersikap positif membantu orang untuk mengingat alasan untuk bahagia.

4. Maksimalkan kelebihan Anda. Sebuah studi lain, bertanya pada partisipan untuk mengidentifikasi kelebihan yang mereka miliki dan menggunakannya dengan cara baru. Contohnya, seseorang mengatakan dia memiliki rasa humor yang baik, bisa saja menggunakannya untuk bercerita pada pertemuan bisnis atau sekedar menghibur teman yang bersedih. Kebiasaan itu, tampaknya juga dapat meningkatkan rasa bahagia.

5. Lakukan hal yang baik. Tak salah jika ada kalimat bijak yang mengatakan, saat Anda membantu orang lain sebenarnya Anda tengah membantu diri sendiri. Orang yang mendonasikan waktu atau uang untuk membantu atau menyediakan tenaganya untuk menolong orang yang membutuhkan, dilaporkan lebih bahagia.

Diambil dari Kompas On- line

KESUCIAN QOLBU DALAM MEMAKNAI BULAN RAMADHAN

Banyak masyarakat kita menyambut bulan ramadhan yang penuh berkah ini dengan berbagai ragam cara, sesuai dengan kultur masing-masing daerah. Banyak orang juga memaknai bulan ramadhan, dengan berbagai paradigma masing-masing.

Di sisi lain dekadensi moral masih banyak mewarnai kehidupan masyarakat kita, pornografi yang makin marak, apalagi aktornya Publik Figur yang diidolakan para remaja yang notabene remaja kita masih mencari jati diri melalui proses meniru para idolanya. Tidak menutup mata banyak generasi sekarang terjebak dengan gaya hidup hedonisme. Gaya hidup yang memuja kebahagiaan dari sisi kemewahan belaka. Problem-problem sosial seperti sex bebas yang mengakibatkan timbulnya pembuangan dan perdagangan bayi yang tak berdosa, tawuran, yang masih menjadi problematika di masyarakat.

Melihat tayangan Infotainment dari semenjak bangun pagi sampai berangkat tidur, telivisi berlomba-lomba menyajikan berita fantastis seseorang dimuka umum, dilihat jutaan pemirsa mulai dari anak-anak sampai orang tua, mereka hanya mengejar rating, tanpa mengindahkan etika dan dampak negatifnya di masyarakat. ,

Sebagai seorang muslim bagaimana kita mensikapi bulan ramadhan ini dengan penuh makna “Cinta Tuhan” dan “Cinta Sesama” terhadap permasalahan yang ada disekitar kita.
Ramadhan bisa sebagai tonggak kesadaran, bahwa selama setahun kita dipersembahkan satu bulan “tertinggi dan mulia” untuk mengingat penuh kepada yang Maha Pencipta karena dalam sebelas bulan yang lain kita banyak berkutat kepada hal-hal bersifat keduniawian, mari kita tata pikiran dan hati kita untuk hadir dan bersimpuh dihadapan Alloh SWT.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang suci, mulia, dan bulan yang penuh berkah dimana bulan ramadhan merupakan bulan diturunkannya Kitab Suci Al Quran (Malam Lailatul Qodar) sekaligus sebagai petunjuk bagi umat manusia yang disertai penjelasan-penjelasan dari petunjuk tersebut, serta pembeda antara yang Haq/benar dengan yang Bathil/salah, yang haram dan yang halal.

Dalam bulan ramadhan kita diharuskan berpuasa menahan makan dan minum, menahan marah, mencegah berkumpul dengan istri/suami disiang hari, menurut Imam Al Ghozali berpuasa adalah memuasakan seluruh anggota badan maupun qolbu, dari bentuk kekhilafan baik yang di sengaja maupun tidak sengaja.

Bulan ramadhan sebagai media proses pencucian diri melalui bentuk me muasakan anggota tubuh, misalnya : mata kita tidak boleh melihat hal-hal yang menimbulkan nafsu, lidah kita senantiasa terjaga dari bicara sembarangan/ghibah sehingga tidak menyakiti orang lain, telinga untuk mendengarkan hal-hal yang baik, dan kedua tangan tidak akan merugikan orang lain. Angota tubuh semua harus benar-benar menghadap kepada sang pencipta melalui : membaca dan memahami isi Al Quran, Itikaf, mengkaji buku keagamaan, dan perbuatan baik lainnya.

Pencucian Rohani melalui bentuk me muasakan Qolbu/Hati misalnya dulu kita sering suudzon/berprasangka negatif kepada orang lain, iri dan dengki, kurang istiqomah, cepat marah. Di bulan suci ini kita mencoba berpikir positif, Istiqomah, sabar, dan sebagainya, menuju kepada meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kita.
Ditinjau segi jasmani/fisik, dengan puasa kita bisa mengistirahatkan jasmani khususnya pencernaan, lambung, untuk tidak bekerja secara terus menerus, sebab jasmani kita bukan mesin, sedangkan mesin saja masih istirahat.

Dari segi rohani, berpuasa bisa kita petik hikmahnya, antara lain Memiliki makna arti pengendalian diri, melatih menahan nafsu, melatih diri bagaimana kita harus bisa membedakan makanan yang akan kita makan itu halal atau haram, sehingga rohani kita menjadi bersih terhindar dari penyakit hati.

Bulan Ramadhan merupakan bulan dimana pahalanya dilipatgandakan bagi mereka yang beramal shalih. Marilah, berlomba lomba berbuat kebaikan dan memaknai bulan ramadhan dengan amal shalih meskipun di bulan lainnya kita juga harus tetap beramal shalih.

Esensi dalam bulan yang penuh berkah ini merupakan proses Pendidikan dan pelatihan (Diklat) sebagai sarana penggemblengan jasmani maupun rohani, untuk membina mental spiritual kita, mulai dari lingkup terkecil keluarga, baru kemudian ke lingkungan sekitar, dalam menghadapi problema sosial yang ada disekitar kita khususnya mengenai moralitas generasi yang semakin merosot.
Jadi kita patut bersyukur dengan datangnya bulan ramadhan, karena puasa membebaskan diri dari belenggu keduniawian dan menjaga fitrahnya dalam rangka memakmurkan bumi dijalan Alloh SWT. Mengisi serta memanfaatkan sebaik-baiknya bulan ramadhan dengan penuh keikhlasan untuk beribadah kepada Allah SWT, semoga kita dipertemukan lagi dengan bulan ramadhan berikutnya.

Kemudian diakhir bulan Ramadhan atau sebelum Hari raya Idul Fitri (I syawal) kita diwajibkan membayar zakat karena merupakan salah satu rukun islam . Hikmah dari Zakat adalah untuk membersihkan segala macam dosa dalam diri, pembersih harta, menghilangkan sifat kikir, sebagai tanda syukur atas nikmat Alloh, sebagai penjalin cinta dan kasih sayang antara yang kaya dan miskin dan sekaligus penyempurna Ibadah Puasa kita.

Harapan dengan datangnya bulan ramadhan yang suci ini berdampak positif, timbulnya keshalihan akhlak yang menuju kepada moralitas yang baik untuk membentengi masyarakat kita dari dampak negatif derasnya arus globalisasi serta keshalihan sosial karena dengan puasa menahan lapar dan dahaga, kita bisa merasakan kehidupan orang miskin, sehingga menimbulkan “Human Interest”, yang berupa kepedulian sosial, saling membantu (Tolong-menolonglah dalam berbuat kebaikan dan jangan tolong menolong dalam berbuat kemungkaran), dan dengan puasa yang penuh ikhlas dan iman, dapat mencapai tujuan puasa yang sebenarnya yaitu menjadi manusia yang Muttaqin.

Di penghujung Ramadhan kita jemput Idul Fitri diharuskan kita menjadi manusia-manusia Fitri yang bersih dari khilaf dan dosa, menjadikan kita manusia yang sholeh dan sholehah dalam beribadah maqdhoh sekaligus menjadikan kita manusia yang mempunyai keshalihan sosial.

Kamis, 22 Juli 2010

Dongeng Tentang Anak Musang

Harian Bernas Jogja
Minggu, 18 Juli 2010


Cerita : Ali Puspa Edi

Ada seekor Musang Janda, punya seekor anak bernama “Luwik “. Suatu hari musang betina berpamitan ke anaknya “Luwik“ untuk pergi ke pasar, sudah menjadi kebiasaan musang betina setiap hari pergi ke pasar, mencari makanan untuk anaknya yang masih kecil. Sore harinya ia pasti pulang dengan membawa makanan bagi anaknya.
Hari itu sudah menjelang matahari terbenam, Musang Betina tidak kunjung pulang, Luwik terus menanti. Sampai malam tiba tidak juga Pulang, Luwik terus menangis sambil memanggil-manggil Induknya, ia berkata “ibu pergi ke pasar kenapa nggak pulang-pulang..., Ibu....,” Si Luwik terus menangis hingga pagi, bahkan sampai siang terus memanggil-manggil Induknya.
Tangisan si Luwik itu, terdengar pamannya Tawon Kumbang, pamannya datang menghampiri si Luwik sambil bertanya “Ada apa Luwik... Kamu kok menangis terus”, diamlah...! “Paman... ,kemarin ibuku bilang akan pergi kepasar, tapi sampai sekarang tidak pulang, “kata Luwik.
“Diamlah, nanti Ibumu akan segera pulang. Ini aku buatkan kamu sebuah seruling. Bisakah kamu membunyikan seruling ini? Coba aku ajari ya.”
Ketika Pamannya meniup seruling, Luwik mendengar bunyi yang lucu “Sri ali-ali dongengane luwak luwik unine Brengkoteplok unine brengkotteplok “
“ini serulingnya, bunyikan sendiri ya..sambil menanti ibumu pulang! saya akan pergi , jangan menangis lagi..Pinta Pamannya
Ketahuilah bahwa sebenarnya seruling dari pamannya itu terbuat dari tulang paha Induknya Luwik sendiri, tapi oleh Pamannya dibuatkan seruling sedemikian baiknya, agar Luwik tidak tahu bahwa seruling itu berasal dari tulang paha induknya.
Setiap hari Luwik terus membunyikan serulingnya, sampai ia lupa pada Induknya. Ketika Luwik sedang membunyikan serulingnya, terdengar seekor kera putih yang ada diatas pohon. Ia tertarik suara merdu seruling luwik. Lalu ia mendekati dan merayu Luwik agar dipinjami seruling. Namun Luwik tidak mau memberikan serulingnya, Si Kera Putih terus membujuk dan merayu luwik agar dipinjami untuk membunyikan serulingnya itu, “sebentar saja” rayu si kera putih. Berkat bujukan serta rayuannya, akhirnya serulingnya diberikan kepada kera putih. Dengan catatan boleh dibunyikan tapi tidak boleh dibawa lari.
Namun bagaimana kenyatannya? setelah serulingnya diberikan. Luwik terlena tidak memperhatikan ke arah kera putih. Akhirnya si kera putih membawa lari seruling luwik naik keatas pohon yang besar sambil mengejek dan membunyikanya.
Luwik akhirnya teringat lagi pada Induknya, ia terus memanggil-manggil induknya, Tangisan Luwik terdengar pamannya Tawon Kumbang, yang kemudian mendekat dan berkata “ kenapa Luwik, kamu kok menangis lagi? Kemana serulingmu? “serulingku direbut oleh si kera putih, dan dibawa lari keatas pohon besar itu, “kata si luwik sambil menunjuk keatas.
“Diamlah, akan aku mintakan serulingmu dari si kera putih itu, “kata Pamannya.
Tawon Kumbang memanggil anak buahnya serta teman-temannya dan berkumpul banyak sekali. Lalu tawon-tawon tersebut mencari kera putih. Setelah ketemu, mereka ramai-ramai menyengatnya, sehingga badan kera putih melepuh besar, ia tak kuasa menahan sakit, dan seruling pun luwik jatuh kebawah. Di ambilnya seruling itu oleh Pamannya dan diberikan kepada luwik. Luwik pun langsung diam tidak menangis lagi. Pamannya beserta tawon-tawon yang lain berpamitan untuk segera pergi. Kera Putih itupun menangis keras-keras sambil menahan sakit diatas pohon besar.
. Tindakan Kera putih tersebut memberi contoh pada kita semua, barangsiapa berbuat jahat, dia akan menerima balasannya.(Penulis tinggal di Ngawi Jawa Timur)

Minggu, 23 Mei 2010

MEMBANGKITKAN GENERASI UNGGUL DENGAN PENDIDIKAN UTUH

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Mari kita lihat, cermin pelaksanaan pendidikan dinegeri ini, hanya menganggap peserta didik berprestasi kalau mereka mempunyai nilai tertinggi. Pendidikan kita tidak memandang peserta didik secara menyeluruh. Yang dinilai dalam masa evaluasi peserta didik hanya aspek akademis semata. Ini tertuang dalam nilai Ujian Nasional atau IP (indeks prestasi) saja. Aspek kecerdasan moral atau akhlak sama sekali tidak diperhitungkan. Dengan demikian, boleh jadi mereka tidak peka terhadap penderitaan rakyat. Orientasinya sudah berbeda. Buat apa mengangkat kehidupan rakyat dengan memberdayakan mereka dari ketertinggalan. Yang dipikirkan bagaimana dirinya aman, dan bisa mencapai kemakmuran hidupnya sendiri. Problem-problem sosial juga sering terjadi di kalangan peserta didik seperti tawuran, narkoba, seks bebas, dan berbagai bentuk kenakalan remaja lainnya telah turut mempertebal "mendung kelabu" yang menaungi dunia pendidikan.

Pendidikan yang ideal seharusnya juga memperhatikan semua aspek dalam perkembangan peserta didik. Sebab, sejatinya pendidikan memang berkaitan dengan banyak aspek. Mereka yang rapornya bagus, misalnya belum tentu memiliki sensitivitas terhadap persoalan di sekitarnya. Misalnya, ketika kawan sekelasnya terserang penyakit atau masalah keluarga, apakah mereka yang beraport bagus itu punya kepedulian.
Memang dari segi akademis, hal itu sebagai langkah baik. Apalagi dalam konteks mengejar ilmu pengetahuan, kita memang masih tertinggal dibanding dengan negara-negara lain. Namun, dengan mengabaikan aspek non akademis, peserta didik akan kehilangan kepribadian dan menjadi tidak peka terhadap persoalan di sekitarnya.

Pendidikan non formal dengan metode, paradigma dan sistematikanya juga bermunculan misalnya berdirinya sekolah alam dan home schooling yang rasio belajar di dalam dan di luar kelas 30 : 70. Belajar di luar kelas bertujuan menumbuhkan kesadaran dan empati anak terhadap lingkungan, sehingga terbiasa merawat dan peduli lingkungan, pengembangan kepribadian yang berakhlak dan mengintegrasi nilai-nilai kemanusiaan atau human value ke dalam pembelajaran dan membiasakan seorang anak memecahkan suatu masalah, menciptakan suatu karya, mampu mengamati apa yang ada dan terjadi disekitarnya, serta mempresentasikan sesuai dengan tingkatan usianya. Fenomena bermunculannya sekolah-sekolah alam dan Home Schooling di kota seperti, sekolah alam depok, sekolah alam bandung, sekolah alam cikeas, dll dengan menawarkan kurikulum dan paradigma yang berbeda dengan sekolah formal, sejauh ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.

Lahirnya generasi yang unggul, tangguh, cerdas, serta memiliki mental kemandirian tinggi ditunggu kehadirannya dalam mewujudkan kebangkitan bagi negeri ini. Generasi seperti ini hanya bisa dilahirkan dari sebuah sistem pendidikan yang utuh. Sistem pendidikan yang Utuh tidak cukup hanya mengembangkan kecerdasan Intelegensia (IQ) semata, melainkan harus mendayagunakan dan mengembangkan Kecerdasan Emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) serta kecerdasan-kecerdasan lain.

Keberadaan Sekolah Alam dan Home Schooling ini bisa menciptakan generasi unggul yang bisa menjawab tantangan zaman terutama untuk era globalisasi ini, meskipun Pendidikan ini terasa mahal dan adanya dikota-kota besar ini mungkin bisa kita transformasikan kurikulum dan metodenya ke pendidikan di daerah-daerah dan semoga bisa terjangkau masyarakat. Dengan demikian akan tercipta Pendidikan yang utuh dapat menciptakan generasi unggul yang menguasai Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (Iptek) serta memiliki Iman dan Taqwa (Imtaq) dan menjadikan bangsa ini bangkit dari semua keterpurukan dari berbagai bidang dan menjadi bangsa yang unggul di masa depan.

Minggu, 16 Mei 2010

Puisi Untuk Anakku
Alyhad Rifqi Al Habib, Hasna Maulida Mutaqinna

Anakku...

Hidup terbentang dihadapanmu
Badai gelombang pasti menerpamu
Bersikaplah seperi karang, nak
Tatap gelombang dengan keberanian..



Anakku ...
Roda hidup terus berputar
Jangan patah semangat
Injak setiap kerikil tajam membentang
Sakit memang...Tapi itu akan membuatmu tenang

Anakku ....
Bergeraklah...
Di setiap ada ketidakadilan
Hadapi dengan segala kekuatan
Ingat Tuhan bersama kita, nak

Anakku ..
Jadilah dirimu Rajawali
Sayapnya mengepak penuh wibawa
Sorot matanya tajam penuh kepastian
Terbang tinggi penuh kegagahan
Kakinya kokoh mencekram dahan kebenaran

Anakku ....
Jangan jadikan dirimu pahlawan
Jadikan dirimu sejarah yang rupawan
Jangan banyak berharap orang mengenangmu
Tersenyumlah nanti dialam kuburmu


Anakku II

Anakku...
Panglimamu adalah keberanian
Kekuatanmu adalah kesabaran
Kendaraanmu adalah keteguhan
Jiwamu adalah kesadaran..

Anakku..
Kuatkan akan prinsip hidupmu
Jangan tatap kehidupan yang semu
Asa akan selalu menghinggapimu
Kebaikkan akan selalu menghiasi hatimu...

Anakku...
Bertemanlah dengan kebaikan
Ucapkan selalu kebenaran
Bertemanlah dengan yang papa
NikmatMu akan terus menyapa

Rabu, 07 April 2010

KEPEMIMPINAN PEMUDA

Di tangan pemudalah masa depan suatu bangsa. Fakta-fakta sejarah membuktikan peranan pemuda memberikan kontribusi yang penting dalam memperjuangkan kemerdekaan. Pemuda adalah suatu fase pertengahan/transisi antara generasi anak dengan generasi tua.
Sekarang ini banyak persepsi negatif tentang pemuda, banyak generasi muda kita sekarang berjiwa hedonism, pembuat rusuh, tidak peduli dengan nasib negaranya, mementingkan dirinya sendiri, pergaulan bebas dan narkoba, aborsi bahkan tindakan kriminalitas yang lain.
Globalisasi ini, kita memerlukan pemuda yang berkualitas yang mempunyai jiwa kepemimpinan untuk proses regenerasi dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi yang menyangkut transaksi antara pemimpin dan bawahan. Pemimpin memberikan kontribusi yang besar terhadap keberhasilan suatu organisasi/lembaga.

Generasi muda yang mempunyai kualitas jiwa pemimpin yang ber-karakter diantaranya : Memiliki religiuitas yang kuat, Idealis, Visioner dan Inovatif, Responsiv and sense humanism, Pemberani, Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan tehnologi.

Religiuitas yang kuat
Seorang pemimpin muda harus mempunyai dasar Agama yang kokoh, seprti yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw yang mempunyai sifat kepemimpinan Sidiq : Jujur, Amanah ; dapat dipercaya, Tabligh : menyampaikan kebenaran, Fathonah : Cerdas dan berakhlak mulia.

Idealisme
Idealisme yang dipupuk di masa belajar harus diikuti dengan semangat profesionalisme ketika merintis kerja. Karakter professional ini yang kurang dari kalangan pemuda dan profesional inilah yang memerlukan pembelajaran secara kontinyu

Visioner dan inovatif
seorang pemimpin muda harus berpikir maju jauh kedepan sesuai tuntutan zaman dan bervisi strategis dan mempunyai ide-ide segar serta mempunyai paradigma-paradigma baru dalam memberikan problem solving terhadap sebuah permasalahan.

Responsiv dan sense of humanism
Seorang pemimpin muda harus mempunyai daya sigap dan tanggap yang tinggi terhadap permasalahan-permasalahan sosial dan mempunyai rasa kemanusian terhadap lingkungan sekitarnya, dengan sensivitas akan diperoleh kecepatan dalam menangani suatu permasalahan.

Pemberani
Seorang pemimpin muda harus berani mengemban amanat, berani menerima tantangan, berani mengambil suatu resiko, berani dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi
Seorang pemimpin muda pada zaman globalisasi harus bisa menguasai bahasa asing/internasional.
Iptek sekarang ini tidak terlepas dari kehidupan kita, semakin maju zaman semakin pula kita harus menguasai tehnologi, tapi jangan mudah diperbudak oleh tehnologi.

Pemuda merupakan fase yang bagus untuk kaderisasi kepemimpinan. maka
bisa digalakkan lagi forum-forum kepemudaan, misalnya ; OSIS, Karang Taruna, ataupun organisasi yang banyak tersedia dimana-mana untuk membentuk jiwa kepemimpinan, disamping untuk terus belajar mencari ilmu pengetahuan, sebab dari forum-forum inilah dulu orang-orang besar negeri ini dilahirkan. Bila Pemuda sekarang mempunyai kecerdasan Ilmu Pengetahuan, Spiritual dan Sosial, sudah saatnya pemuda siap menggantikan kepemimpinan generasi pendahulunya. Sayyidina Ali karramallahu wajhah menuturkan “Bukanlah pemuda seseorang yang mengatakan inilah bapakku, tetapi yang dikatakan pemuda adalah dia yang berani mengatakan inilah aku“, untuk itu jangan jadi pemuda yang membanggakan kesuksesan orangtuanya/pendahulunya, tapi jadilah pemuda yang membanggakan kesuksesannya sendiri.

Senin, 22 Maret 2010

Tekanan hidup dan Sebuah harapan

Tekanan hidup dan Sebuah harapan

Tekanan hidup semua orang pasti merasakan, baik berupa tekanan phsikis ataupun tekanan batin, semua orang akan selalu menghindari segala bentuk tekanan hidup. Tekanan mengganggu kenyamanan hidup, membatasi ruang gerak dan menumpulkan daya kreativitas kita. Dibalik tekanan hidup dan sebuah harapan apabila bisa kita tangani dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang besar. Tekanan hidup sebenarnya justru berguna untuk merangsang munculnya potensi-potensi yang terpendam dalam diri seseorang. Hidup dalam situasi yang normal biasanya malah membuat hidup jadi malas, kurang kreatif dan kurang produktif. Tapi manusia butuh stimulan/rangsangan untuk bergerak. Dari sebuah tekanan hidup dan sebuah harapan merupakan salah satu stimulan/rangsangan itu.

Harapan adalah ketergantungan hati terhadap sesuatu yang dicintai yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Harapan merupakan ruh dalam menggapai suatu tujuan, baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Harapan bukannlah suatu bentuk dari ketamakan. Akan tetapi kunci dari bangkitnya manusia dari keterpurukan. Harapan berbeda dengan angan-angan. Perbedaan harapan dan angan-angan terletak pada nilai dan dampaknya. Angan-angan bisa bisa menyebabkan orang menjadi malas dan tidak mau berjerih payah. Sedangkan harapan merupakan perbuatan terpuji.

Harapan bisa menjadi pelita kehidupan. Harapan mampu mengubah hutan belantara menjadi surga. Orang yang sakit menjadi sehat. Yang jatuh akan bangkit. Sesuatu yang secara hitungan matematis tidak bisa, tidak mampu dan tidak mungkin dicapai, maka dengan sebuah harapan semua akan menjadi bisa, menjadi mampu dan menjadi mungkin. Betapa dahsyatnya sebuah harapan dalam kehidupan. Seorang Ibu menyusui, membimbing mengarahkan putra-putrinya dengan tiada henti, karena berharap kelak mereka akan menjadi anak yang berbakti. Seorang bapak bekerja dengan giat. Jauh dan berat tidaklah menjadi rintangan. Semua itu karena ia mempunyai harapan utnuk keluarganya. Begitu juga dengan seorang pimpinan, Ia akan bijak dan adil karena berharap perbuatannya akan menjadi teladan .

Para Pemimpin-Pemimpin Besar, Pengusaha Sukses, Dia pasti berawal dari bawah tidak langsung menjadi sukses ataupun besar. Berawal dari tekanan hidup, serba kekurangan, dipenjara, dan bentuk tekanan hidup lainnya, mereka mampu mempertahankan harapan dan optimisme hidup sehingga timbul niat dan kemauan yang besar sehingga membentuk kunci daya hidup mereka. Banyak karya-karya besar tercipta karena adanya tekanan pada pengarangnya. Pemimpin besar seperti Ir. Soekarno muncul dikarenakan tekanan dari penjajahan dengan sebuah harapan yang sudah tercapai, yaitu kemerdekaan.

Ketika seseorang kehilangan sebuah harapan maka yang ada hanyalah keputusasaan. Bagi seorang yang beragama keputusasaan itu larangan. Baik dalam urusan dunia ataupun urusan akhirat.
Orang yang berputus asa tidak akan memiliki kepercayaan baik pada dirinya maupun pada Tuhan. Karena ia telah menjustifikasikan dirinya dengan kegagalan. Dampak yang timbul dari keputus asaan terkadang stress, down, menyakiti diri sendiri, bunuh diri, berprasangka kepada orang lain juga kepada Tuhan..

Dengan tekanan hidup dan sebuah harapan membuat mereka selalu tampak santai dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan, tenang dibawah tekanan, bekerja dalam kesulitan, optimis didepan tantangan, dan gembira dalam segala situasi. Jika ingin langkah kehidupan ini menjadi indah, maka harus ada sebuah harapan yang menyertainya. Bangunlah harapan agar hidup ini lebih berwarna. Lebih baik hidup dengan sebuah harapan daripada hidup dengan sejuta impian

Kamis, 18 Maret 2010

Berpidato/Ceramah

Berpidato/Ceramah

Berpidato adalah Berbicara didepan umum maksudnya berbicara dihadapan lebih dari seorang pendengar, biasanya pendengar banyak jumlahnya
Tujuan dari berpidato :
1. Untuk memberitahukan sesuatu kepada pendengar
2. Untuk menghibur atau menyenangkan pendengar
3. untuk mempengaruhi pendapat atau membujuk para pendengar untuk melakukan
perbuatan tertentu.

Tehnik/cara Pidato yang baik :
1. Persiapan
• Kumpulkan gagasan atau ide yang akan disampaikan sebanyak mungkin
• Kumpulkan Fakta/peristiwa yang tepat dan jangan sampai fakta itu merugikan
• Diskusikan gagasan dengan teman-teman sejajar dan yang lebih tinggi ilmu
pengetahuannya
• Susunlah gagasan, pikiran serta fakta-fakta yang telah anda sempurnakan hingga
berurutan.
• Cobalah bawakan berulang-ulang, bila ada kejanggalan perbaiki sampai sempurna

2. Kepribadian
Kepribadian seseorang bisa dilihat dari cara berpakaian, berpakaianlah yang rapi,
pilih warna yang tidak menyolok karena warna yang menyolok dapat menyelewengkan
perhatian pendengar. Dalam berpakaian hal-hal yang sekecil apapun harus
diperhatikan, misalnya :kancing, dasi, letak dasi, letak topi bila memakai topi.

3. Bahan-bahan Pidato
- Persiapan bahan
Bahan yang harus dikemukakan harus baik dan aktual
- Penyajian Bahasa
Pergunakan bahasa yang sesuai dengan keadaan pendengar, masyarakat pedesaan,
perkotaan, pelajar/mahasiswa. perkataan yang jorok dan mengulang kata-kata yang
sama.
- Bila pakai media peraga kita harus menguasai media pendukung tersebut

4. Saat-saat berbicara
1. Kuasai situasi dengan percaya diri, berdiri tegak dan pandanglah pendengar dari
baris depan hingga baris belakang.
2. Kedua tangan dibiarkan tergantung secara wajar jangan memainkan jemari
3. Jangan terlalu sering menggerakkan tangan dengan gerakan yang sama, simpanlah
gerakan istimewa untuk penekanan terhadap kata-kata yang dianggap penting.
4. Perkataan haruslah sopan jangan sekali-kali mengeluarkan perkataan yang jorok ,
dan mengulang kata-kata yang sama
5. Di saat pendengar mulai terlihat sedikit ngantuk, maka diperlukan pula untuk
membangkitkan semangat para pendengar misalkan bisa diselingi humor, ataupun
tamsil yang menarik.

4. Susunan Pidato
- Menyampaikan salam pembukaan.
- pengucapan kata pendahuluan
- Penyingkatan isi pidato
- Materi pokok
- Kesimpulan isi pidato
- Saran dan harapan
- Penutup atau salam penutup

Hal-hal yang harus dihindari dan hal-hal yang harus dilakukan dalam membuka pidato :
- Janganlah anda membuka pemula pidato yang bertele-tele yang dapat membuat
pendengar bosan, buatlah kata-kata pemula ang singkat tetapi mengenai sasaran
(sesuai tema) dan menarik hati.
- Janganlah membuat kata-kata yang lucu, karena disini pendengar telah siap
mendengarkan pidato bukan pelawak, karena dengan banyaknya lelucon maka perhatian
pendengar padapokok masalah akan hilang. Lelucon dapat dimasukkan disaat
pendengar mulai jenuh ataungantuk.
- Jangan sekali-kali membuka pidato dengan kata-kata belum siap atau permintaan
maaf atas belum siapnya menyampaikan pidato. Camkan pada bahwa kita berdiri
dimimbar berarti sudah siap segalanya.
- Timbulkan perhatian serta minat pendengar, jangan malah sebaliknya mematahkan
semangat untuk mendengar pidato. Pakailah kata pembuka yang menarik sehingga akan
menimbulkan perasaan ingin tahu para pendengar.

Kamis, 04 Maret 2010

WAKTU

Persoalan waktu merupakan persoalan setiap orang dalam hidupnya. Akan dibawa kemana waktu kita.., menurut pepatah Arab "Waktu Laksana Pedang", Jika engkau lengah, maka ia akan menebas lehermu sendiri. Menurut pepatah orang Barat "Time Is Money" waktu adalah uang seakan hidup hanya untuk mencari uang , kebahagian hidup parameternya dari segi materialistis/jasmani, masalah Waktu memang penting, oleh karena itu, pandai-pandailah kita mengatur waktu dan jangan meremehkannya. Marilah kita kaji secara detail tentang Waktu.
Dalam Hadist Riwayat Bukhori sudah sudah disebutkan ada Lima Perkara Sebelum Datang Lima Perkara tentang memanfaatkan keberadaan Waktu :

  1. Hidupmu sebelum datang matimu Marilah kita manfaatkan waktu hidup kita sebelum datang waktu mati.Hidup merupakan tempat kita untuk berinvestasi untuk akherat kita, jangan sekali-kali waktu hidup kita hanya bergulir begitu saja, Waktu hidup kita kita isi dengan berbuat kebaikan dan jangan jangan pula menunda-nunda kebaikan senyamapang kita masih hidup, dan jangan biarkan waktu bergulir tanpa mengalir ke jalan Ibadah...
  2. Sehat Sebelum datang waktu Sakitmu Marilah kita manfaatkan waktu sehat kita sebelum datang waktu sakit. Tidak satupun manusia yang ingin hidup tidak bahagia. Tapi seringkali dalam meraih bahagia hanya fatamorgana belaka. Upaya itu memang telah membuahkan hasil berupa tumpukan materi. Namun tumpukan materi yang di sangkanya bisa membuat hidup bahagia itu ternyata tidak bisa di nikmati persoalannya sepele hanya karena sakit . Ketika sakit, apapun yang dirasakan tidak enak dan tidak nyaman. Untuk itu Kesehatan itu sangat mahal harganya, dikala kita sehat kita harus menjaga pola hidup berrsih, tertib dan pola makan yang seimbang, disertai dengan terus beribadah kepada Alloh SWT.
  3. Luang sebelum datang waktu Sempitmu Memiliki waktu luang merupakan nikmat yang perlu disyukuri. Karena betapa banyak yang tidak bisa memenuhi keinginannya hanya karena tidak punya waktu luang. Apapun bisa dimiliki tapi kalau tidak punya waktu luang, semua itu menjadi percuma. Sebaliknya juga percuma terlalu banyak waktu luang tapi tidak punya apa-apa untuk bisa dinikmati. Begitu pula dengan pekerja ataupun apa namanya, tentu tidak hanya mengisi waktunya dengan hanya sekedar menunggu gajian. Karena dengan diterimanya gaji ada konsekuensi kewajiban yang harus ditunaikan. Mengabaikan kewajiban dengan menghabiskan waktu sia-sia tentu akan ada yang dirugikan. Kalau demikian tentu ia telah berbuat aniaya dan apa yang di kerjakan bukan termasuk ibadah
  4. Kayamu sebelum datang Miskinmu Marilah kita manfaatkan waktu kaya kita dengan banyak membantu dan menolong kepada yang membutuhkan, bersedekah kepada fakir miskin, memberi zakat, Infaq, dsb, sebab "tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah".
  5. Muda sebelum datang waktu Tuamu Masa Muda harus kita isi dengan mencari Ilmu, sebab ilmu adalah cahaya, yang setiap saat memancar menerangi jiwa dan kehidupan. Tanpa Ilmu Pengetahuan maka hari depan yang kita gambar akan semakin tampak meremang sehingga akan menuju pada rel kehancuran. Aktivitas mencari Ilmu juga termasuk Ibadah
Maka berbahagialah karena Allah SWT telah memberi nikmat karunia kepada seluruh makhluk dibumi berupa waktu, karena dengan waktu kita bisa melakukan apa saja yang kita mau, dengan memanfaatkan waktu kita akan menuju kepada perubahan demi kemaslahatan bersama. Bukan hanya demi kesenangan pribadi tapi kebaikan diri, keluarga, masyarakat dan bangsa. Hidup bukan hanya perbuatan tapi perubahan, hidup juga perjuangan, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata “ Hari esok harus lebih baik dari hari kemarin “.

Selasa, 02 Maret 2010

MANUSIA MEMILIKI TIGA DIMENSI GERAK

TIGA DIMENSI GERAK

Dalam kehidupan ini setiap hari kita melakukan kegiatan dengan gerakan. Gerakan yang harus dipelihara adalah aktivitas yang meliputi aspek tubuh. Ada tiga macam gerak dalam hidup yang harus diperhatikan:

1. Gerak Rasa
Gerak rasa bisa disebut juga dengan gerak hati. Artinya adalah aktivitas kalbu yang dapat memberi kesegaran dan pencerahan batin. Bentuknya bisa melalui Dzikrullah, membaca Al Qur an, Wirid pagi dan sore, Tafakkur dan berbagai aktivitas ibadah yang lain. Kemampuan seseorang dalam mengolah aktivitas hati secara baik akan mampu memberikan pencerahan batin, yang bisa melahirkan ketenangan, kesenangan, stabilitas perasaan dalam menghadapi persoalan hidup. Aktivitas hati ini juga akan memberikan motivasi kita dalam melakukan gerak menuju kearah yang lebih baik dan selalu berhati-hati dalam situasi apapun, dan dapat terus terus menambah kecerdasan spiritual kita.

2. Gerak Fikir.
Gerak fikir adalah aktivitas pemikiran dalam bentuk suplai ilmu pengetahuan. Gerak Fikir ini bisa kita lakukan melalui membaca, penelitian, berdiskusi, mematangkan ide/memperdalam sebuah ide, mencari solusi dari sebuah masalah, dan sebagainya. Tonggak utama dalam gerak fikir ini adalah Ilmu Pengetahuan karena pilar ini berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan selanjutnya. Tanpa Ilmu Pengetahuan sebuah aktivitas akan menjadi sia-sia, atau akan berbahaya. Buah dari aktivitas Fikir kita bukan untuk diri kita tapi untuk orang lain. Menciptakan Inovasi-inovasi yang berguna kepada orang lain, ataupun kita punya ide yang bermanfaat kepada orang banyak..

3. Gerak Fisik
Gerak Fisik adalah Implementasi dari gerak Fikir kita, atau gerak fisik bisa diartikan gerak badan sehingga akan memberikan kebugaran dalam tubuh kita, sehingga dalam gerak fisik ini menjadikan seseorang merasa lebih nyaman, badan menjadi sehat, mengurangi potensi marah atau frustasi, mencerdaskan daya pikir, mempercantik tubuh dan kulit, menambah tenaga supaya tidak cepat lelah.
Dalam artian Gerak Fisik ini kita harus juga ukir berprestasi dalam segala bidang yang kita tekuni. Misalnya kalau kita atlit olah raga kita bisa mengharumkan nama keluaga, daerah, negara, dalam kita bekerjapun kita harus punya kredit poin / nilai kebaikan di instansi kita, dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan tehnologi kita menciptakan mesin-mesin canggih yang berguna bagi orang banyak.

Tiga dimensi gerak manusia ini merupakan keseimbangan hidup yang mampu menuju kesempurnaan dalam menjalankan hidup. Tiga Gerak hidup ini bisa diartikan kita melalui Dzikir, Pikir dan Ukir atau dalam hidup ini kita juga pakai cipta, rasa dan karsa.

Senin, 22 Februari 2010

STRATEGI MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Strategi Membangun Komunikasi Yang Efektif

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan suatu komunikasi yang efektif.

  1. Ketahui Mitra Bicara (Audience)

Kita harus sangat sadar dengan siapa kita bicara, apakah dengan orang tua, anak – anak, lelaki atau peremapuan, status sosialnya seperti apa, Pangkat Jabatan , Petani, Pengusaha, Guru, Kyai, dsb. Dengan kita mengetahui audience kita, kita harus cerdik dalam memilih kata-kata yang digunakan dalam menyampaikan informasi atau buah fikiran kita. Artinya, bahasa yang dipakai harus sesuai dengan bahasa yang mudah di pahami oleh audience (sesuai dengan segmentasi mitra bicara).

  1. Ketahui Tujuan.

Tujuan berkomunikasi akan sangat menentukan cara kita menyampaikan informasi, tentu Komunikasi kita bersifat pengumuman. Tetapi bila kita bermaksud jual beli barang komunikasi kita bersifat negoisasi. Lain pula cara kita berkomunikasi apabila tujuan kita menghibur, membujuk atau sekedar basa-basi.

  1. Perhatikan Konteks.

Konteks disini bisa saja berarti keadaan atau lingkungan pada saat berkomunikasi. Formalitas dalam konteks tertentu akan mempengaruhi cara berkomunikasi seseorang. Coba perhatikan gaya komunikasi antara sesama atasan maupun sesama bawahan pasti berbeda, atau apabila orang-orang ini bertemu di pertokoan atau resepsi gaya komunikasi mereka akan sangat lain dengan gaya pada saat mereka di kantor.

  1. Pelajari Kultur

Kultur atau budaya, habit atau kebiasaan orang atau masyarakat juga perlu diperhatikan dalam berkomunikasi. Pelaku komunikasi harus memahami kultur mitra bicaranya sehingga timbul saling pengertian dan penyesuaian gaya komunikasi dapat terjadi. Ingat peribahasa : “ Di mana bumi dipijak, di situ langit di junjung”. misalnya, Orang Jawa dan sunda terkenal dengan kelembutannya dalam bertutur kata. Kelembutan bertutur ini akan sangat baik bila di imbangi dengan cara serupa. Tetapi tentu tidak berarti mutlak.

  1. Pahami Bahasa

Dengan memahami bahasa orang lain berarti berusaha menghargai orang lain. Tetapi memahami bahasa bahasa disini tidak berarti harus memahami semua bahasa yang dipakai oleh mitra bicara kita.

Untuk memperjelas pesan yang hendak disampaikan dalam berkomunikasi, gunakanlah kalimat-kalimat sederhana yang mudah dipahami (Lugas). Kepiawaian dalam menggunakan kalimat-kalimat sederhana dan tepat dalam berbahasa akan sangat mempengaruhi efektifitas komunikasi kita

Selasa, 09 Februari 2010

PUISI - PUISI

PUISI MALAM

malam
tenggelam kita diangkuhnya malam
malam membuat kita terbuai
alunan sunyi malam
membuat nada-nada kehidupan

banyak orang berburu kesenangan dikala malam
hingar bingar kegemerlapan
surga malam dan kenikmatan
menambah pekatnya kehidupan

dilain dinding kehidupan

banyak orang susah tidur karena kelaparan
banyak orang tidur disembarang pekarangan
menambah juga kepekatan kehidupan
di lain sisi..

banyak anak belajar tentang kehidupan
masa depan yang diinginkan gemilang
lalu kemana sekarang
akan kah asa yang tercapaikan...

sedikit orang menghormati malam
kenikmatannya merupakan keheningannya
smakin jauh terlelap..
smakin dekat Tangan Tuhan mendekap...

Selasa, 19 Januari 2010

TOMBO ATI

Penyakit hati dalam artian batiniah untuk zaman sekarang ini penyakit hati akan terus berkembang dikarenakan persaingan kehidupan. Penyakit Hati diantaranya adalah kurang bersyukur, iri hati, kurang sabar, tidak istiqomah, pelit, jahil, untuk itu perlu adanya pendekatan spiritual banyak diantaranya para juru dakwah mengambil fokus dakwahnya melalui pengobatan hati diantaranya seperti adanya Managemen Qolbu yang di komandani oleh AA' GYM, Ustadz YUSUF MANSYUR melalui bidang zakat dan sedekahnya atau Wisata Hati dan banyak Ustadz yang mengobati penyakit phsikis melalui pengobatan hati untuk baik dalam menjalankan hidupnya sesuai tuntunan agama yangbenar ataupun melaui media Tassawuf baik yang modern ataupun Tassawuf Tradisional. Fenomena ini bisa diketahui banyak kalangan pendidikan, intelektual, cendikiawan yang menyukai media dakwah seperti ini, bahkan banyak majalah, buletin, surat kabar yang laku keras karena mengulas tentang Qolbu/Hati.

Dari segi psikis/jasmani Hati adalah organ vital bagi kita. Sama vitalnya dengan ‘alat vital’. Hati harus diurus dengan hati-hati, tidak hanya secara fisik, tapi psikis dan batiniah. Ilmu kedokteran menyebutkan, hati atau lever adalah organ paling besar dan paling berat dalam tubuh manusia. Beratnya mencapai 3 pound atau 1,3 kg. Organ yang berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan di bawah tulang rusuk. Hati berfungsi menyaring racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Jika hati anda sakit, racun yang masuk bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius, salah satunya sirosis. Karena itu, hati harus dijaga jangan sampai sakit.
Saat bayi masih di kandungan, hati berperan sebagai organ utama pembentuk darah. Saat tumbuh menjadi seorang manusia, fungsi pokok hati adalah menyaring dan mendetoksifikasi segala sesuatu yang dimakan, dihirup, dan diserap melalui kulit. Ia menjadi pembangkit tenaga kimia internal, mengubah zat gizi makanan menjadi otot, energi, hormon, faktor pembekuan darah, dan kekebalan tubuh. Hati juga menyimpan beberapa vitamin, mineral (termasuk zat besi), dan gula, mengatur penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol. Empedu yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan dan menyerap zat gizi penting. Juga menetralkan dan menghancurkan substansi beracun serta memetabolisme alkohol, membantu menghambat infeksi, dan mengeluarkan bakteri dari aliran darah. Tampak jelas, hati bukan hanya teman yang pendiam, tetapi juga sahabat baik.

Tombo Ati karangan Sunan Bonang ini masih saja banyak orang yang menyukai bahkan sekarang sudah diaransmen modern dinyanyikan oleh Opick ataupun Emha Ainun Najib, baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Dulu tombo Ati ini banyak disyairkan di Surau-Surau, Musholla, Masjid di Kampung-Kampung pedesaan sebelum menjelang Sholat Magrib ataupun Isya"..

TOMBO ATI ITU ADA LIMA PERKARA :
1. MEMBACA AL QURAN DAN MAKNANYA
2. MENJALANKAN SHOLAT MALAM
3. KUMPULILAH ORANG-ORANG SHOLEH
4. PERUT YANG SERING LAPAR/PUASA SUNNAH/WAJIB
5. DZIKIR MALAM PERPANJANGLAH
Salah satunya siapa yang bisa menjalankan Insya Alloh Gusti Alloh mengabulkan segala permintaan/ doa

Kata hati / Suara Hati merupakan kata yang penuh kita yakini kebenarannya, tidak akan menjerumuskan kita, untuk itu maka kenalilah hati kita sendiri lebih mendalam sebelum mengenal hati orang lain..
Demikian sekilas tentang pembahasan Tombo Qolbu/Hati semoga bermanfaat dan tetap Fastabiqul Khairot...