Di tangan pemudalah masa depan suatu bangsa. Fakta-fakta sejarah membuktikan peranan pemuda memberikan kontribusi yang penting dalam memperjuangkan kemerdekaan. Pemuda adalah suatu fase pertengahan/transisi antara generasi anak dengan generasi tua.
Sekarang ini banyak persepsi negatif tentang pemuda, banyak generasi muda kita sekarang berjiwa hedonism, pembuat rusuh, tidak peduli dengan nasib negaranya, mementingkan dirinya sendiri, pergaulan bebas dan narkoba, aborsi bahkan tindakan kriminalitas yang lain.
Globalisasi ini, kita memerlukan pemuda yang berkualitas yang mempunyai jiwa kepemimpinan untuk proses regenerasi dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi yang menyangkut transaksi antara pemimpin dan bawahan. Pemimpin memberikan kontribusi yang besar terhadap keberhasilan suatu organisasi/lembaga.
Generasi muda yang mempunyai kualitas jiwa pemimpin yang ber-karakter diantaranya : Memiliki religiuitas yang kuat, Idealis, Visioner dan Inovatif, Responsiv and sense humanism, Pemberani, Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan tehnologi.
Religiuitas yang kuat
Seorang pemimpin muda harus mempunyai dasar Agama yang kokoh, seprti yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw yang mempunyai sifat kepemimpinan Sidiq : Jujur, Amanah ; dapat dipercaya, Tabligh : menyampaikan kebenaran, Fathonah : Cerdas dan berakhlak mulia.
Idealisme
Idealisme yang dipupuk di masa belajar harus diikuti dengan semangat profesionalisme ketika merintis kerja. Karakter professional ini yang kurang dari kalangan pemuda dan profesional inilah yang memerlukan pembelajaran secara kontinyu
Visioner dan inovatif
seorang pemimpin muda harus berpikir maju jauh kedepan sesuai tuntutan zaman dan bervisi strategis dan mempunyai ide-ide segar serta mempunyai paradigma-paradigma baru dalam memberikan problem solving terhadap sebuah permasalahan.
Responsiv dan sense of humanism
Seorang pemimpin muda harus mempunyai daya sigap dan tanggap yang tinggi terhadap permasalahan-permasalahan sosial dan mempunyai rasa kemanusian terhadap lingkungan sekitarnya, dengan sensivitas akan diperoleh kecepatan dalam menangani suatu permasalahan.
Pemberani
Seorang pemimpin muda harus berani mengemban amanat, berani menerima tantangan, berani mengambil suatu resiko, berani dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi
Seorang pemimpin muda pada zaman globalisasi harus bisa menguasai bahasa asing/internasional.
Iptek sekarang ini tidak terlepas dari kehidupan kita, semakin maju zaman semakin pula kita harus menguasai tehnologi, tapi jangan mudah diperbudak oleh tehnologi.
Pemuda merupakan fase yang bagus untuk kaderisasi kepemimpinan. maka
bisa digalakkan lagi forum-forum kepemudaan, misalnya ; OSIS, Karang Taruna, ataupun organisasi yang banyak tersedia dimana-mana untuk membentuk jiwa kepemimpinan, disamping untuk terus belajar mencari ilmu pengetahuan, sebab dari forum-forum inilah dulu orang-orang besar negeri ini dilahirkan. Bila Pemuda sekarang mempunyai kecerdasan Ilmu Pengetahuan, Spiritual dan Sosial, sudah saatnya pemuda siap menggantikan kepemimpinan generasi pendahulunya. Sayyidina Ali karramallahu wajhah menuturkan “Bukanlah pemuda seseorang yang mengatakan inilah bapakku, tetapi yang dikatakan pemuda adalah dia yang berani mengatakan inilah aku“, untuk itu jangan jadi pemuda yang membanggakan kesuksesan orangtuanya/pendahulunya, tapi jadilah pemuda yang membanggakan kesuksesannya sendiri.
Sekarang ini banyak persepsi negatif tentang pemuda, banyak generasi muda kita sekarang berjiwa hedonism, pembuat rusuh, tidak peduli dengan nasib negaranya, mementingkan dirinya sendiri, pergaulan bebas dan narkoba, aborsi bahkan tindakan kriminalitas yang lain.
Globalisasi ini, kita memerlukan pemuda yang berkualitas yang mempunyai jiwa kepemimpinan untuk proses regenerasi dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi yang menyangkut transaksi antara pemimpin dan bawahan. Pemimpin memberikan kontribusi yang besar terhadap keberhasilan suatu organisasi/lembaga.
Generasi muda yang mempunyai kualitas jiwa pemimpin yang ber-karakter diantaranya : Memiliki religiuitas yang kuat, Idealis, Visioner dan Inovatif, Responsiv and sense humanism, Pemberani, Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan tehnologi.
Religiuitas yang kuat
Seorang pemimpin muda harus mempunyai dasar Agama yang kokoh, seprti yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw yang mempunyai sifat kepemimpinan Sidiq : Jujur, Amanah ; dapat dipercaya, Tabligh : menyampaikan kebenaran, Fathonah : Cerdas dan berakhlak mulia.
Idealisme
Idealisme yang dipupuk di masa belajar harus diikuti dengan semangat profesionalisme ketika merintis kerja. Karakter professional ini yang kurang dari kalangan pemuda dan profesional inilah yang memerlukan pembelajaran secara kontinyu
Visioner dan inovatif
seorang pemimpin muda harus berpikir maju jauh kedepan sesuai tuntutan zaman dan bervisi strategis dan mempunyai ide-ide segar serta mempunyai paradigma-paradigma baru dalam memberikan problem solving terhadap sebuah permasalahan.
Responsiv dan sense of humanism
Seorang pemimpin muda harus mempunyai daya sigap dan tanggap yang tinggi terhadap permasalahan-permasalahan sosial dan mempunyai rasa kemanusian terhadap lingkungan sekitarnya, dengan sensivitas akan diperoleh kecepatan dalam menangani suatu permasalahan.
Pemberani
Seorang pemimpin muda harus berani mengemban amanat, berani menerima tantangan, berani mengambil suatu resiko, berani dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi
Seorang pemimpin muda pada zaman globalisasi harus bisa menguasai bahasa asing/internasional.
Iptek sekarang ini tidak terlepas dari kehidupan kita, semakin maju zaman semakin pula kita harus menguasai tehnologi, tapi jangan mudah diperbudak oleh tehnologi.
Pemuda merupakan fase yang bagus untuk kaderisasi kepemimpinan. maka
bisa digalakkan lagi forum-forum kepemudaan, misalnya ; OSIS, Karang Taruna, ataupun organisasi yang banyak tersedia dimana-mana untuk membentuk jiwa kepemimpinan, disamping untuk terus belajar mencari ilmu pengetahuan, sebab dari forum-forum inilah dulu orang-orang besar negeri ini dilahirkan. Bila Pemuda sekarang mempunyai kecerdasan Ilmu Pengetahuan, Spiritual dan Sosial, sudah saatnya pemuda siap menggantikan kepemimpinan generasi pendahulunya. Sayyidina Ali karramallahu wajhah menuturkan “Bukanlah pemuda seseorang yang mengatakan inilah bapakku, tetapi yang dikatakan pemuda adalah dia yang berani mengatakan inilah aku“, untuk itu jangan jadi pemuda yang membanggakan kesuksesan orangtuanya/pendahulunya, tapi jadilah pemuda yang membanggakan kesuksesannya sendiri.